Niatnya sih nggak pengin bikin review, tapi rasanya gatal sekali ingin menuliskan perasaanku setelah selesai membaca novel ini. Mengambil setting tempat di Sapporo, pulau Hokaido, Jepang. Novel ini berkisah tentang Lala yang merupakan anak bungsu dan satu-satunya anak perempuan di keluarganya. Lala digambarkan selalu dikekang oleh kedua orang tua dan juga kakak-kakak lelakinya yang protektif. Lalu, dia berkeras ingin kuliah di luar negeri dan akhirnya mengambil beasiswa dengan susah payah untuk dapat kuliah di Hokudai--Hokaido University.
Singkat cerita, si Lala ini kepengin banget punya pacar cowok Jepang. Dan keinginannya ini nyaris kesampaian saat ada seorang cowok Jepang yang mendekatinya dengan mencurahkan sejuta perhatian. Namanya Yamada Hiroshi.
Dengan sudut pandang orang ketiga serba tahu, novel ini menggambarkan Sapporo dengan sangat detail. Nggak heran sih, penulisnya kan pernah tinggal di sana, pasti sangat membantu dalam penulisan setting tempat dan suasananya. Selain itu, karakter tokohnya digambarkan dengan sangat kuat. Lala yang keras kepala, Hiroshi yang baik dan perhatian, Alvin yang pantang menyerah.
Satu hal yang sangat kusukai dari novel ini adalah: pemberian rahasia yang bahkan sampai di separuh buku belum terungkap. Meski clue-nya sudah terbaca sejak di awal cerita, tapi untuk menebaknya terlalu dini sangatlah tidak mudah. Rahasia itu baru terungkap di halaman seratus delapan puluhan.
Kemunculan tokoh Mori Daigo sebenarnya cukup beralasan, meski terus terang aku cukup terganggu dengan kehadirannya. Aku suka plot yang menghadirkan dua karakter cowok. Meminjam istilah dalam drama Korea--yang notabene plotnya nyaris selalu seperti itu--first lead actor dan second lead actor pasti akan memunculkan twist yang bagus dan alami (karena keduanya muncul sejak awal cerita). Tapi memunculkan third lead actor di tengah-tengah cerita, sepertinya bukan ide bagus. Mengingat Hiroshi dan Alvin adalah teman seangkatan, boleh jadi ada suatu kejadian yang membuat Hiroshi kehilangan adiknya yang disebabkan oleh Alvin secara sengaja atau tidak. Tidak perlu memunculkan Daigo jika ingin membuat karakter Hiroshi tampak sangat baik dan seolah tanpa cela.
Aduh, ini sudah melenceng dari yang seharusnya kukatakan. Bisa-bisa ada yang protes karena aku sedikit spoiler. Haha...
Demo, ano noveru ga sugoi na! Totemo sugoi!
Aku suka layout-nya, aku suka bookmark-nya, aku suka quote di bookmark-nya. Aku suka plotnya, aku suka rahasianya.
Arigatou gozaimashita, Hapsari Hanggarini-neesan. Membaca novel ini memberikanku wawasan bagaimana caranya membuat rahasia yang sulit terungkap dalam sebuah novel (pssttt... aku selalu lemah di bagian itu, juga lemah pada bagian memperlambat alur). Arigatou na, Oneesama ^^
Yang penasaran sama ceritanya, silakan berburu. Sepertinya masih ada di toko buku ^^ Jya na ^^
temanya mainstream ya? tapi poin plusnya itu ada di cara pengungkapan rahasia sama bikin pembaca penasaran baca sampai halaman akhir, wkwkwk
BalasHapusaku mana bisaaaa
Boleh nih jadi referensi :D
Nah, betul tuh Teh. Tema boleh mainstream, tapi cara penyampaian dan pemilihan plot itu yang penting. Walaupun temanya sederhana dan udah biasa tapi kalau plotnya keren tetep bikin pembaca penasaran. Ini endingnya juga masih gantung sih menurutku. Ending yang membuat bertanya-tanya, bagaimana jadinya kalau Lala tahu bahwa Alvin sengaja dijodohkan dengannya oleh sang kakak :D
BalasHapus